Batubara merupakan salah satu sumber energi yang paling potensial mengingat cadangan batubara di Indonesia sangat berlimpah. Cadangan yang berlimpah tersebut memiliki karakteristik yang sangat bervariasi. Keberagaman tersebut terjadi tidak hanya pada batubara dari daerah yang berbeda geogarafinya atau dari lapisan yang berbeda pada daerah tambang yang sama, namun juga bisa terjadi pada tempat yang berbeda meskipun pada tambang yang sama. Keberagaman kandungan batubara dan kandungan abu batubara mempengaruhi kinerja boiler bila batubara tersebut digunakan sebagai bahan bakar karena berpengaruh terhadap karakteristik dasar pembakaraan batubara yaitu waktu karbon habis terbakar (burnout time), waktu pelayanaan (ignition time), panjang nyala (flame thickness) serta timbulnya slagging dan fouling.
Sebagai bahan bakar di PLTU, perubahan bakar batubara dari rancangan awal tungku boiler sangat riskan dilakukan tanpa mengetahui karakteristik dasar pembakaran batubara tersebut. Resiko yang ditimbulkan bisa melibatkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit, menyangkut kontrak pembelian dalam rentang waktu tertentu, penurunan efisiensi sebagai akibat timbulnya slagging dan fouling, penurunan heat rate, peningkatan biaya operasional dan perawatan, dan lain – lain.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka batubara yang akan digunakan dalam boiler harus diuji karakteristiknya, antara lain uji proximate, ultimate, kadar air total, maupun nilai kalor. Selain itu, diperlukan uji karakteristik dasar pembakarannya terlebih dahulu. Kedua hal tersebut penting untuk memperkirakan akibat–akibat yang mungkin ditimbulkan dalam boiler bila dilakukan perubahan batubara dari rancangan awalnya. Dengan demikian, boiler yang digunakan pada pembangkit listrik dapat lebih tahan lama dan memiliki umur ekonomis yang lebih panjang.
Uji karakteristik dan uji batubara dapat dilakukan di Laboratorium BTBRD di PUSPIPTEK, Tangerang Selatan. Untuk info lebih lanjut, silakan hubungi kami.
Share This Article