Saat ini, tahapan pelaksanaan kewajiban pemanfaatan biodiesel telah mencapai B20 (20% Biodiesel dan 80% minyak solar) sesuai dengan Permen ESDM No. 12 tahun 2015. Agar penggunaan B20 pada kendaraan maupun mesin industri berjalan dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat dalam penanganan B20.
Hal ini karena terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas B20 yaitu :
- Sifat pelarut & efek pembersihan dari Biodiesel atau FAME (Fatty Acid Methyl Ester) yang dapat melarutkan kotoran yang menempel pada tangki maupun perpipaan. Hal ini dapat menyebabkan bahan bakar menjadi kotor. Akan tetapi kotoran akan ditangkap oleh filter. Bila filter sudah tersumbat maka perlu diganti.
- Kandungan air & sedimen baik pada FAME maupun pada minyak diesel/solar. Hal ini penting karena berbeda dengan minyak solar yang bersifat non polar, FAME mempunyai sifat lebih polar dari pada minyak solar sehingga dapat lebih melarutkan air.
- Stabilitas oksidasi pada FAME serta pembentukan deposit akibat oksidasi.
- Kontaminasi mikroba, yang dapat timbul karena adanya kontaminasi air yang berasal dari bahan bakar itu sendiri ataupun dari lingkungan.
- Pengaruh suhu lingkungan, terlebih jika suhu berada di bawah 15 oC.
- Kompatibilitas material pada tangki penyimpan maupun komponen yang bersentuhan dengan B20.
- Transportasi, yang mencakup perpipaan, pompa, maupun truk tangki yang harus terhindar dari kontaminasi air maupun kotoran.
Untuk mendukung pelaksanaan Permen ESDM No. 12/2015, BPPT telah melakukan kerja sama implementasi dan penanganan B20 bahkan B30 dengan industri maupun lintas instansi, antara lain :
- Krama Yudha Tiga Berlian Motor - B30 (2017).
- Kementerian ESDM - PT Kereta Api Indonesia (2017).
- Hino Motors & Manufacturing Indonesia - B20 (2015) & B30 (2016).
- PT Kereta Api Indonesia – B20 (2016).
- Toyota Motors and Manufacturing Indonesia – B20 (2015).
- General Motors Indonesia – B20 (2015).
- Kementerian ESDM – Implementasi Mandatori B20 (2014-2015).
Rekomendasi BPPT dalam penanganan B20 adalah sebagai berikut :
- Metode produksi B20: In-line blending.
- Masa simpan maksimum : 3 bulan.
- Material yang kompatibel dengan biodiesel :
- Elastomer : teflon, viton, nilon, perfluoroelastomer
- Logam : stainless steel, carbon steel, aluminium.
- Perlu segera disusun "Petunjuk teknis penanganan B20: tata cara penerimaan, penyimpanan, penyaluran, dan perawatan tangki penyimpan".
- Perlu segera disusun SNI tentang standar kualitas BXX.
(BRB/MDS)